Kamis, 27 Oktober 2016

MENGENAL JENIS-JENIS CACING PARASIT YANG SERING MENGINFEKSI MANUSIA

cacing parasit

Cacing parasit adalah cacing yang hidup sebagai parasit pada organism lain, baik hewan, tumbuhan bahkan pada manusia.

Mereka adalah organism yang seperti cacing yang hidup dan makan pada tubuh yang ditumpangi serta menerima makanan dan perlindungan sementara menyerap nutrisi tubuh yang ditumpangi.

Penyerapan ini meyebabkan kelemahan dan penyakit. Penyakit yang disebabkan oleh cacing parasit biasanya disebut secara umum sebagai kecacingan.

Sesilia, Salah Satu Jenis Amfibi Unik dan Langka di Dunia

Sesilia

Sesilia, Gymnophiona atau Apoda adalah ordo amfibia yang bertubuh serupa atau mirip dengan cacing besar atau ular.

Hewan ini amat langka. Selain karena hanya ditemukan di daerah hutan-hutan yang masih baik, sesilia hidup didalam tanah yang gembur, didekat sungai atau rawa-rawa,

Sehingga jarang sekali didapati oleh manusia. Dalam bahasa Jawa binatang ini disebut dengan nama ulo duwet.

MENGENAL KLASIFIKASI LENGKAP KELOMPOK-KELOMPOK ALGA (ALGAE)


Algae

Alga atau algae (jamak) merupakan sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata.

Alga bahkan bisa dianggap tidak memiliki “organ” seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya).

Oleh karena itu, alga pernah digolongkan pula sebagai tumbuhan bertalus.

Rabu, 26 Oktober 2016

Selasa, 25 Oktober 2016

12 Manfaat Pengobatan Herba Dalam Tanaman Ceguk

Tanaman Ceguk/ Quisqualis Indica L

Tanaman Ceguk (Quisqualis indica L), yang  juga memiliki nama sinonim antara lain; Quisqualis ebracteata Beauv, Q. longiflora Presl, Q. grandiflora Miq, Q. sinensis Lindl, Q. loureiri Don, Q. pubescens Burm, Q. villosa Roxb.

Nama daerah: dani, udani, wudani (Sumatera/melayu). Bidani, kacekluk, kaceklik, ceguk, cekluk, wedani, rabbet dani, kunyi-rhabet, rhabet besi, sarandengan (Jawa). Tikao (Sulawesi).

Nama Asing : shi jun zi (C), Rangoon creeper, Rangoon jasmine, Burma Creeper, Chinese honeysuckle, liane vermifuge, akar Pontianak, akar suloh, belimbing hutan (Malaysia), su quan, qua gium, day gium, qua nac, tangolan, niogniogan.

Sedangkan nama simplisia tanaman ceguk adalah Quisqualis Fructus (buah ceguk).

Deskripsi Tumbuhan

Tanaman ceguk tumbuh liar di hutan dan di lading, yang kadang-kadang ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman obat.

Ceguk

Tanaman ini asalnya dari Myanmar dan dapat ditemukan sampai ketinggian 600 meter diatas permukaan laut.

Tanaman ini termasuk tanaman perdu yang merambat atau memanjat dengan panjang sampai sekitar 2-8 meter.

Memiliki batang berkayu, bercabang-cabang dengan cabang muda berwarna hijau dan berduri. Tangkai dan daun muda ditumbuhi rambut halus berwarna cokelat kuning.

Daun tunggal, letaknya jorong dan berujung runcing dengan pangkal membulat, tepi rata, tulang daun menyirip, dan berwarna hijau. Panjangnya 5-18,5 cm dengan lebar 2,5-9 cm.

Tanaman ceguk memiliki bunga majemuk dan tersusun dalam bulir yang keluar dari ujung tangkainya.

Bunganya bertangkai panjang dengan 5 helai mahkota bunga yang warnanya dapat berubah dari putih kemerahan menjadi merah keunguan. Bunga berbau harum.

Memiliki buah bersegi lima yang berbentuk memanjang dengan ujung dan pangkal menyempit, panjangnya 2-3 cm serta memiliki rasa seperti kelapa.

Sifat dan Khasiat

Rasa buah ceguk manis, bersifat hangat, astringen, beracun (toksik). Simplisia ini masuk meridian limpa dan lambung, serta berkhasiat menyehatkan limpa, membunum parasit,

Mematikan cacing usus (anthelmintik), dan juga menormalkan fungsi pencernaan. Sedangkan bagian daunnya berkhasiat peluruh dahak.

Kandungan Kimia

Buah ceguk yang masak mengandung quisqualis acid, succinic acid, trigonelline, pyridine, potassium quisqualate, phytosterol, glucosaZON, Pentosan, histidine, serine dan mineral.

Kulit buah dan daun juga mengandung potassium quisqualate. Bijinya mengandung 25% minyak lemak yang terdiri dari oleic, myristic, palmitic, stearic, dan linoleic acid, gum dan resin.

Bagian bunga mengandung cyanidine monoglicoside. Sedangkan pada daun dan tangkainya mengandung tannin, saponin, sulfur, kalsium oksalat, lemak, peroksidase, dan juga protein.

Bagian Tanaman Yang Digunakan

Bagian utama yang digunakan  biasanya adalah buah, buah yang telah masak dijemur untuk disimpan.

Tanaman Ceguk


Akar dan daun dapat juga dijadikan obat. Bahkan diluar negeri tanaman ini sudah dibuat tablet dan sirup.

Indikasi Tanaman

Bagian buah ceguk digunakan untuk mengatasi penyakit seperti:

Ø     Cacingan (cacing gelang dan juga cacing keremi)
Ø     Trichomonas di usus
Ø     Anak-anak yang kekurangan berat badan
Ø     Gangguan pencernaan pada anak
Ø     Perut kembung pada disentri, diare
Ø     Radang ginjal (nephritis)

Bagian daun digunakan untuk;

Ø     Batuk berdahak
Ø     Sakit kepala

Sedangkan bagian akar digunakan untuk;

Ø     Batuk
Ø     Kecikutan
Ø     Meringankan gejala pegal linu, dan
Ø     Rasa penuh dilambung

Cara Pemakaian

Untuk jenis obat yang diminum, rebus buah kering 3-9 gram, atau bisa juga buah segar 10-15 gram, atau rebus daun segar (30-60 gram), atau akar (6-10 gram).

Untuk pemakaian luar, giling buah hingga halus, lalu tambahkan minyak kelapa sambil diaduk rata. Balurkan pada penyakit kulit yang disebabkan parasit atau jamur.

Atau dengan menggiling daun segar sampai halus, lalu peras. Kemudian airnya digunakan untuk mengompres bisul, borok, kurap, atau meredakan demam.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian

Pada percobaan binatang, ekstrak buah ceguk berkhasiat antitumor.

Quisqualic acid berkhasiat ascaricidal dan bekerja kompetitif dengan glutamic acid pada reseptor metabotropic glutamate.

Contoh Pemakaian

Ø      Infeksi cacing keremi (Oxyuriasis)

Gongseng buah ceguk sampai matang. Kunyah ½ jam sebelum makan, lalu telan. Anak kecil mengunyah 3-15 buah sehari, sedangkan orang dewasa 15-30 buah yang di bagi untuk tiga kali makan.

Lakukan setiap hari selama 15 hari (1 kur). Setelah satu bulan, makan satu kur lagi.

Ø      Infeksi cacing gelang (Ascariasis)

(1)   Anak-anak: makan buah ceguk yang sudah digerus 3-5 buah

(2)   Potong akar sebesar dua jari. Tambahkan sedikit gula jawa, lalu rebus dengan dua cangkir air sampai tersisa satu cangkir. Dan setelah dingin minum sekaligus pada pagi hari sebelum makan.

Ø      Infeksi cacing tambang (Ankylostomiasis)

Bersihkan buah ceguk (50 buah), lalu giling halus. Seduh dengan air panas sebanyak ½ cangkir dan tambahkan madu satu sendok makan selagi hangat. Aduk rata dan minum sekaligus sebelum tidur.

Ø      Sakit Kepala

Daun ceguk digiling halus, kemudian tempelkan pada pelipis sebagai tapal.

Efek Samping

-          Jangan diminum dengan teh panas karena dapat menambah efek samping obat, terutama     menyebabkan cegukan (kecikutan, tersedu).

-          Kelebihan dosis bisa menimbulkan rasa pening, mual, muntah, cegukan, sakit perut, dan diare.     Namuan gejala ini akan hilang dengan sendirinya.